Berita Terbaru
Optimalkan Dana ZIS, BAZNAS RI Luncurkan UPZ Desa Seluruh Indonesia
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI meluncurkan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Desa seluruh Indonesia mengoptimalkan pengelolaan dana zakat, infak dan sedekah (ZIS).
UPZ Desa merupakan satuan organisasi yang dibentuk oleh BAZNAS untuk membantu pengumpulan zakat baik di lingkungan desa maupun kelurahan.
Peluncuran UPZ Desa dilaksanakan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan BAZNAS Award 2025 dengan tema “Menguatkan BAZNAS, Mendukung ASTACITA”, di Jakarta, Selasa (26/08/2025).
"Pada hari ini kita luncurkan UPZ Desa seluruh Indonesia dalam rangka untuk mengoptimalkan dana zakat, infak dan sedekah agar betul-betul sesuai dengan tiga prinsip Aman BAZNAS, yakni Aman Syar'i, Aman Regulasi dan Aman NKRI," kata Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH Noor. Achmad MA.
Kiai Noor menambahkan, kehadiran UPZ Desa seluruh Indonesia memiliki dampak yang sangat besar bagi pengelolaan zakat di Indonesia.
Hingga saat ini, kata Kiai Noor, telah terdaftar sebanyak 2.536 UPZ kecamatan, 12.728 UPZ desa/kelurahan, dan 41.504 UPZ masjid
“Semua UPZ tersebut mempunyai tugas untuk menghimpun dan mengelola dana ZIS,” kata Kiai Noor.
Menurut Kiai Noor, potensi penghimpunan UPZ Desa juga sangat besar karena masih banyak desa atau kelurahan di seluruh Indonesia, yang akan dibentuk UPZ. Sehingga diharapkan dapat terus mengoptimalkan perannya agar semakin banyak umat terlayani dalam melaksanakan zakat dan semakin banyak mustahik yang menerima manfaat.
"Dengan adanya Rakornas dan BAZNAS Award 2025, kami berharap seluruh UPZ dapat meningkatkan kinerja dan profesionalisme dalam pengelolaan zakat, sehingga dapat memberikan kebermanfaatan nyata bagi umat," pungkasnya.
26/08/2025 | admin
BAZNAS RI Luncurkan AAZRI, Perkuat Peran Amil Demi Optimalisasi Potensi Zakat Nasional
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI resmi meluncurkan Asosiasi Amil Zakat Republik Indonesia (AAZRI), sebagai upaya memperkuat peran amil dari pusat hingga desa. Penguatan peran amil diharapkan dapat mengoptimalkan potensi zakat nasional, guna mendukung pencapaian program Asta Cita menuju Indonesia Emas 2045.
Peluncuran AAZRI dilakukan langsung oleh Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., pada pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BAZNAS 2025 di Jakarta, Selasa (26/8/2025). Acara tersebut dihadiri Menteri Agama RI, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, Ketua MPR RI H. Ahmad Muzani, serta diikuti 1.200 peserta dari BAZNAS provinsi, kabupaten, dan kota seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad MA. mengatakan, pembentukan AAZRI merupakan bagian dari komitmen BAZNAS untuk memperkuat peran amil sekaligus mendukung pencapaian program Asta Cita menuju Indonesia Emas 2045.
"Hari ini, BAZNAS meresmikan Asosiasi Amil Zakat Republik Indonesia (AAZRI) dari pusat hingga desa. Jika tiap desa ada lima amil, dikalikan 80 ribu desa, jumlahnya sekitar 400 ribu amil. Ditambah yang ada di kota dan provinsi, total bisa mencapai satu juta amil," ujar Kiai Noor.
Ia menambahkan, ide pembentukan AAZRI ini lahir melalui konsultasi dengan Menteri Agama RI. Menurutnya, semakin banyak jumlah amil zakat, semakin besar pula peluang pengumpulan dana zakat, infak, dan sedekah di masyarakat.
"Target yang sudah ditetapkan berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), insya Allah Rp66 triliun akan kita capai pada tahun 2026. Syukur nanti terus meningkat, karena seperti disampaikan Pak Menteri, masih banyak sumber dana zakat yang belum kita raih. Dengan semakin banyaknya amil, akan semakin banyak pula orang yang bekerja mengumpulkan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya," ungkapnya.
Lebih lanjut, Kiai Noor menekankan, AAZRI tidak hanya menjadi wadah formal, tetapi juga sarana penguatan kapasitas dan integritas para amil di seluruh Indonesia. Dengan keberadaan AAZRI, diharapkan mampu menggerakkan potensi besar zakat di Indonesia agar lebih optimal dalam mendukung pembangunan dan kesejahteraan rakyat.
"Insya Allah mudah-mudahan ini menjadi bagian yang tak terpisahkan bagaimana kita semuanya berperan aktif dalam rangka untuk mendukung Asta Cita," ucap Kiai Noor.
Sementara, Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, yang hadir dalam acara tersebut, turut menyambut baik peluncuran AAZRI. Menurutnya, langkah BAZNAS membentuk asosiasi amil zakat akan memberikan dampak besar bagi kemajuan bangsa.
"AAZRI ini diperkirakan jumlahnya mencapai 1 juta orang. Jika hal itu tercapai, dan masing-masing amil mampu mengumpulkan dana Rp10 juta, berarti akan terkumpul Rp10 triliun. Dana tersebut akan langsung digunakan untuk kepentingan masyarakat di daerah-daerah," kata Muzani.
Ia menilai kerja para amil zakat merupakan pekerjaan yang sangat mulia dan memiliki nilai strategis dalam membangun bangsa. "Oleh karena itu, pekerjaan ini adalah pekerjaan yang mulia, luhur, dan luar biasa. Inilah pahlawan-pahlawan Indonesia menjelang 100 tahun Republik Indonesia," tegasnya.
Muzani juga menambahkan, apa yang dilakukan BAZNAS merupakan bentuk nyata pemanfaatan otoritas negara untuk membantu rakyat dan mempercepat pencapaian tujuan negara dalam menyejahterakan rakyat.
“Apa pencapaian tujuan bernegara itu? negara yang kuat, bukan hanya karena tentaranya atau polisinya yang kuat, melainkan juga karena rakyatnya kuat: rakyat tanpa utang, rakyat yang sehat, rakyat yang kenyang, dan rakyat yang memiliki pekerjaan,” ucap Muzani.
26/08/2025 | admin
Rakornas BAZNAS 2025, Ketua MPR Apresiasi Peran BAZNAS Melindungi Rakyat Kecil
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, H. Ahmad Muzani mengapresiasi peran BAZNAS RI yang selama ini telah membantu negara dalam melindungi fakir miskin dan mereka yang membutuhkan kehadiran negara.
Hal tersebut disampaikan Muzani saat memberikan sambutan pada acara rapat kerja nasional (Rakornas) BAZNAS RI 2025 di Jakarta, Selasa (26/8/2025).
“Siapa yang bertanggung jawab mengurus fakir, miskin, anak terlantar, kesehatan rakyat, usaha ekonomi kecil? menurut UUD yang bertanggung jawab untuk mengurus mereka adalah negara,” kata Muzani.
Muzani menjelaskan, bentuk negara dalam menjalankan tanggungjawabnya melindungi dan memelihara fakir miskin adalah dengan dua cara. Pertama, melalui dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan program-program pemerintah.
Kedua, negara membentuk lembaga-lembaga dan memberi mandat untuk membantu fakir miskin, termasuk salah staunya adalah BAZNAS melalui kewenangannya mengelola dana zakat.
“BAZNAS adalah lembaga yang diberi mandat oleh negara untuk mengurus mereka. Apa yang dilakukan BAZNAS adalah untuk membantu negara dalam upaya mempercepat pencapaian-pencapaian tujuan bernegara,” terangnya.
Muzani menambahkan, tujuan bernegara bukan hanya menjadikan negara kuat dengan memiliki pasukan tentara dan polisi yang kuat, melainkan memiliki rakyat yang merdeka dan terbebas dari kemiskinan.
“Negara ini akan kuat, bukan hanya tentaranya yang kuat, bukan hanya polisinya yang kuat, tapi selain polisi yang kuat tentara yang kuat juga diperlukan adalah rakyat yang tanpa hutang, rakyat yang sehat, rakyat yang kenyang, rakyat yang punya pekerjaan dan rakyat yang dompetnya tebal,” tegas dia.
“BAZNAS bagian dari itu tanggung jawabanya, karena itu Rapat Kerja Nasional pada hari ini adalah upaya bagaimana menguatkan BAZNAS dalam program Astacita menuju Indonesia merdeka,” tambahnya.
Turut hadir dalam pembukaan Rakornas, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., Wakil Ketua BAZNAS RI H. Mo Mahdum, Wakil Kepala Perwakilan RI Kedubes Indonesia untuk Mesir M. Zaim A. Nasution, Ketua MUI KH. Anwar Iskandar, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf (Dirzawa) Kemenag RI Prof. Dr. H. Waryono Abdul Ghofur, Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Dr. Fadlul Imansyah, S.E., M.M., CIFP., serta jajaran pimpinan dan perwakilan BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota dari seluruh Indonesia.
26/08/2025 | admin
Sukseskan Asta Cita, Menag RI Buka Rakornas BAZNAS 2025
Menteri Agama RI Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA., secara resmi membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BAZNAS 2025 di Jakarta, Selasa (26/8/2025). Forum tahunan ini mengusung tema “Menguatkan BAZNAS, Menyukseskan Asta Cita” sebagai dukungan terhadap agenda pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Turut hadir dalam pembukaan Rakornas, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., Wakil Ketua BAZNAS RI H. Mo Mahdum, Ketua MUI KH. Anwar Iskandar, Wakil Kepala Perwakilan RI Kedubes Indonesia untuk Mesir M. Zaim A. Nasution, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf (Dirzawa) Kemenag RI Prof. Dr. H. Waryono Abdul Ghofur, serta jajaran pimpinan dan perwakilan BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota dari seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menegaskan Rakornas BAZNAS menjadi momentum penting dan tepat untuk menyinergikan program zakat dengan Asta Cita yang diharapkan bisa memberi dampak langsung dan nyata pada kesejahteraan yang merata bagi umat.
“Tema Rakornas 2025 mengandung makna besar agar zakat benar-benar menjadi instrumen transformasi sosial yang mampu mempercepat terwujudnya kesejahteraan umat dan mendukung Asta Cita,” ujar Kiai Noor.
Menurut Kiai Noor, dukungan BAZNAS terhadap Asta Cita terwujud melalui berbagai program nyata yang sejalan dengan misi pengentasan kemiskinan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan ekonomi, hingga pembangunan inklusif dan berkeadilan.
“Melalui Rakornas ini, kita meneguhkan tekad bahwa BAZNAS akan terus bersinergi dengan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sipil untuk memastikan zakat benar-benar menjadi pilar yang menopang pencapaian Asta Cita serta mempercepat terwujudnya kesejahteraan umat dan visi Indonesia Emas 2045,” ucap Kiai Noor.
Ia menambahkan, BAZNAS berhasil menunjukkan kinerja penghimpunan yang meningkat signifikan dalam lima tahun terakhir. Menurutnya, zakat semakin mendapat tempat di hati masyarakat sebagai instrumen keadilan sosial.
“Penghimpunan zakat nasional naik signifikan, dari Rp12,43 triliun pada 2020 menjadi Rp40,53 triliun di 2024. Di tingkat pusat, pengumpulan meningkat dari Rp517 miliar pada 2021 menjadi Rp1,12 triliun pada 2024, dengan target Rp1,35 triliun pada 2025,” ucap Kiai Noor.
Pada kesempatan itu, Kiai Noor juga mengungkapkan, jumlah muzaki terus bertambah hingga mencapai 28,46 juta jiwa pada 2024. Ia menilai, angka tersebut mencerminkan peningkatan kesadaran berzakat di tengah masyarakat.
Selain itu, kata Kiai Noor, BAZNAS memperkuat tata kelola zakat melalui transformasi digital, peningkatan kualitas SDM amil, serta penguatan koordinasi nasional. Terlebih, lanjutnya, Indeks Zakat Nasional (IZN) kini sudah diakui sebagai salah satu indikator pembangunan daerah oleh Bappenas.
BAZNAS juga tercatat aktif di level internasional, terutama dalam kontribusi kemanusiaan untuk Palestina. Hingga Juli 2025, BAZNAS telah menghimpun sebanyak Rp375 miliar dan menyalurkan Rp120 miliar untuk membantu lebih dari 670 ribu penerima manfaat di Gaza.
“Kita patut bangga karena logo BAZNAS kini dikenal di kancah internasional sebagai simbol kepedulian bangsa Indonesia,” kata Kiai Noor.
Rakornas BAZNAS 2025 turut menghadirkan BAZNAS Awards yang memberikan hampir 1.000 penghargaan kepada berbagai pihak, mulai dari BAZNAS daerah, lembaga amil zakat (LAZ), tokoh publik, hingga mitra perusahaan. Menurut Kiai Noor, penghargaan tersebut menjadi bentuk apresiasi sekaligus pemacu semangat bagi semua elemen penggerak zakat.
“Harapan besar dari Rakornas ini adalah lahirnya langkah-langkah konkret yang semakin memajukan pengelolaan zakat di Indonesia. Zakat bukan hanya ibadah individual, tetapi bagian dari gotong royong bangsa untuk menghadirkan keadilan sosial dan pemerataan kesejahteraan,” tegasnya.
Rakornas kali ini juga menjadi penanda berakhirnya masa kepemimpinan BAZNAS periode 2020–2025. Kiai Noor menyampaikan agar estafet kepemimpinan berikutnya tetap menjaga dan mengembangkan inovasi yang telah dibangun.
“Kami memohon doa dan dukungan agar kepemimpinan berikutnya dapat membawa BAZNAS semakin kokoh dan berdampak luas bagi kesejahteraan umat serta pembangunan bangsa,” pungkasnya.
Hadir dalam Rakornas BAZNAS 2025, Pimpinan Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Hj. Saidah Sakwan, MA, Pimpinan Bidang Pengumpulan H. Rizaludin Kurniawan, S.Ag, M.Si, CFRM, Pimpinan Bidang SDM, Keuangan dan Umum Kol. Caj. (Purn) KH. Nur Chamdani, Pimpinan Bidang Perencanaan, Kajian, dan Pengembangan Prof. (HC) Dr. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec., Pimpinan Bidang Koordinasi Nasional KH. Achmad Sudrajat, Lc, MA, CFRM, serta Pimpinan Bidang Transformasi Digital Nasional Prof. Ir. KH. M. Nadratuzzaman Hosen, M.S, M.Ec, Ph.D., Deputi 1 BAZNAS RI Bidang Pengumpulan M. Arifin Purwakananta, serta Deputi 2 BAZNAS RI saat ini dijabat oleh Dr. H.M. Imdadun Rahmat, M.Si.
26/08/2025 | admin
BAZNAS dan DJP Bengkulu dan Lampung Jalin Sinergi: Zakat dan Pajak Beririsan
Bandarlampung (25/08/2025) — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Lampung melakukan audiensi ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Bengkulu dan Lampung dalam rangka mempererat sinergi kelembagaan antara otoritas pajak dan lembaga pengelola zakat. Pertemuan yang berlangsung hangat dan interaktif ini menjadi momentum strategis untuk menjajaki kolaborasi dalam optimalisasi potensi zakat dan pajak guna mendukung kesejahteraan Masyarakat.
Rombongan BAZNAS Provinsi Lampung dipimpin langsung oleh Ketua BAZNAS Provinsi Lampung, Dr. Drs. H. Iskandar Zulkarnain, M.H., didampingi oleh para pimpinan, yaitu Wakil Ketua II Komarunizar, M.Pd.I, Wakil Ketua III Indriani Dewi Avitoningsih, M.Pd., Wakil Ketua IV Drs. H. Luqmanul Hakim, M.M., dan (Wakil Ketua I berhalangan hadir)
Kehadiran rombongan BAZNAS Provinsi Lampung disambut langsung oleh Kepala Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung, Retno Sri Sulistyani, bersama jajaran pimpinan di lingkungan Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung.
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan penuh semangat kolaboratif ini, BAZNAS Provinsi Lampung menyampaikan pentingnya membangun sinergi antara zakat dan pajak sebagai dua instrumen yang saling melengkapi dalam pembangunan sosial. Salah satu poin utama yang disampaikan adalah usulan pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di lingkungan Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung.
Dr. Drs. H. Iskandar Zulkarnain, M.H. menyampaikan bahwa pembentukan UPZ di instansi pemerintah, termasuk DJP, merupakan langkah strategis dalam meningkatkan partisipasi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menunaikan kewajiban zakat melalui lembaga resmi yang amanah dan profesional.
Selain itu, Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung juga memberikan Piagam Wajib Pajak kepada BAZNAS Provinsi Lampung.
Menurut moderator pertemuan, kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari penguatan hubungan kelembagaan dan kolaborasi berkelanjutan antara DJP dan BAZNAS dalam rangka mengoptimalkan pengelolaan zakat dan pajak sebagai instrumen penting untuk kesejahteraan masyarakat. ***
25/08/2025 | admin
Gerakan Sedekah Borong Singkong, BAZNAS Kota Yogyakarta Berdayakan Petani dan Bantu Mustahik
BAZNAS Kota Yogyakarta kembali menunjukkan kepedulian dan inovasi sosial melalui Gerakan Sedekah Borong Singkong. Program ini mengusung konsep kebaikan berlapis: membantu petani, memberdayakan masyarakat, dan menebar keberkahan melalui sedekah.
Dalam gerakan ini, BAZNAS Kota Yogyakarta memborong hasil panen singkong milik petani dari Kabupaten Gunungkidul. Selama ini, harga singkong di tingkat petani kerap rendah dan tidak menentu. Melalui program ini, BAZNAS memastikan petani mendapatkan harga yang layak, sekaligus memanfaatkan hasil panen untuk kebutuhan pangan masyarakat.
Setelah diborong, singkong tersebut didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan, pondok pesantren, dan dapur sosial. Uniknya, distribusi ini dilakukan melalui skema sedekah. Masyarakat penerima cukup membayar sedekah sebesar Rp3.000 per kilogram singkong. Skema ini bertujuan agar penerima tidak hanya mendapat manfaat pangan, tetapi juga turut menanamkan nilai berbagi.
Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta menyampaikan, “Program ini bukan sekadar distribusi pangan. Ini adalah gerakan bersama yang menghubungkan muzakki, petani, dan mustahik dalam satu mata rantai keberkahan. Dengan sedekah Rp3.000 per kilogram, kita mengajak masyarakat untuk tidak sekadar menerima, tetapi juga berkontribusi dalam kebaikan.”
BAZNAS Kota Yogyakarta mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung gerakan ini, baik melalui sedekah tunai maupun bentuk dukungan lainnya. Setiap kontribusi akan memberikan dampak nyata: petani tersenyum, masyarakat terbantu, dan keberkahan mengalir untuk semua pihak.
22/08/2025 | admin
BAZNAS Bersama BCA Bahas Integrasi SNAP untuk Layanan Digital ZIS
Jakarta — Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia (BAZNAS RI) semakin serius menggarap integrasi sistem digitalnya. Hari ini, pimpinan BAZNAS RI menggelar rapat koordinasi dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk membahas skema integrasi melalui Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP). Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah maju dalam optimalisasi penghimpunan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) secara digital.
Rapat yang berlangsung di Ruang Rapat Pleno, Selasa (15/07), dihadiri langsung Pimpinan BAZNAS RI Bidang Teknologi dan Informasi, Prof. Ir. H. M. Nadratuzzaman Hosen, M.S, M.Ec, Ph.D. Turut mendampingi dari BAZNAS antara lain Pimpinan Bidang Pengumpulan H. Rizaludin Kurniawan, Direktur Keamanan Informasi, Data dan Layanan Digital Andrian, Direktur Inovasi dan Teknologi Achmad Setio Adinugroho, Direktur Pengumpulan Perorangan H. Fitriansyah Agus Setiawan, serta Direktur Layanan, Promosi dan Laporan Nasional Rulli Kurniawan, beserta jajaran terkait.
Dari pihak BCA, hadir Direktur Santoso, Executive Vice President Jan Hendra, Vice President Lenny Kartikasari, Assistant Vice President Indra Kurnia Adita, dan Vice President Endang Sri Kuncorowati. Kehadiran perwakilan top manajemen dari kedua belah pihak menunjukkan keseriusan dalam menjalin kolaborasi strategis ini.
Dalam diskusi tersebut, fokus utama adalah pematangan skema integrasi sistem. Penggunaan SNAP, sebuah standar yang digagas Bank Indonesia, menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akurasi dalam proses penghimpunan dana ZIS digital. Integrasi ini juga selaras dengan visi BAZNAS untuk memperluas akses layanan digital kepada masyarakat, sekaligus mendukung percepatan transformasi digital nasional yang dicanangkan pemerintah.
BAZNAS RI menyambut positif sinergi dengan BCA ini. Langkah ini disebut sebagai bagian dari komitmen BAZNAS dalam menjaga tata kelola dan pelayanan berbasis teknologi yang modern, inklusif, dan terpercaya. Diharapkan, kolaborasi ini akan semakin mempermudah masyarakat dalam menunaikan kewajiban ZIS mereka, serta meningkatkan akuntabilitas pengelolaan dana oleh BAZNAS. ***
Begini caranya pembayaran zakat, infak, dan sedekah melalui BAZNAS via myBCA sebagai berikut:
Nasabah masuk ke dalam aplikasi myBCA
Pilih fitur “bayar dan isi ulang”
Pilih fitur “Donasi & Zakat”
Pilih “BAZNAS”
Isi detail zakat/infak/sedekah yang hendak dikirim
Selesaikan pembayaran.
Anda juga dapat menunaikan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) dengan cara transfer via rekening:
BSI: 771 166 4477
BCA Syariah: 0660 1701 01
BTN Syariah: 817 1000 036
Bank Lampung: 3800 003031 093
a.n. Badan Amil Zakat Nasional Provinsi Lampung atau melalui baznas.go.id/bayarzakat. Nantinya Anda akan menerima Bukti Setor Zakat dari BAZNAS.
22/08/2025 | admin
BAZNAS RI Perkuat Tata Kelola Zakat Lewat Kepemimpinan Adaptif
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menegaskan perlunya penerapan kepemimpinan yang adaptif untuk memperkuat tata kelola zakat sekaligus menjawab tantangan pengelolaan zakat di era modern. Hal ini penting guna merespons dinamika sosial dan ekonomi masyarakat yang terus berubah.
Hal tersebut mengemuka dalam forum Management Upgrade dengan tema "Penerapan Gaya Kepemimpinan" yang diselenggarakan oleh Pusdiklat di Gedung BAZNAS RI, Jakarta, dan disiarkan melalui kanal YouTube BAZNAS TV pada Kamis (21/8/2025). Hadir sebagai narasumber Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec., Ph.D., serta diikuti oleh para amil dari berbagai divisi dan jenjang jabatan.
Dalam paparannya, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec., Ph.D., menyampaikan, terdapat enam model kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam lembaga filantropi, seperti BAZNAS.
“Dalam mengelola zakat, infak, dan sedekah, BAZNAS membutuhkan pemimpin yang bisa menyesuaikan diri dengan situasi. Enam model kepemimpinan ini memiliki keunggulan masing-masing, dan bila diterapkan dengan tepat, akan memperkuat peran BAZNAS sebagai penggerak kebangkitan ekonomi umat,” ujar Nadratuzzaman.
Nadratuzzaman menjelaskan, model pertama adalah kepemimpinan transformasional. Pendekatan ini mendorong inovasi, termasuk dalam digitalisasi zakat, sekaligus meningkatkan motivasi kerja para amil.
"Kedua, model kepemimpinan delegatif. Pendekatan ini lebih tepat dalam konteks lembaga filantropi seperti BAZNAS, karena setiap orang diberi ruang bekerja sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Tapi, kalau terlalu delegatif juga ada bahayanya, jadi harus tetap ada keseimbangan,” jelasnya.
Selanjutnya, Nadratuzzaman menjelaskan, model ketiga adalah kepemimpinan transaksional. Model ini menekankan pada penghargaan dan sanksi sesuai kinerja. “Transaksional penting untuk memastikan target penghimpunan dan penyaluran zakat tercapai,” kata dia.
"Kemudian, ada kepemimpinan demokratis. Model ini membuka ruang diskusi dan kolaborasi, terutama saat merumuskan kebijakan strategis bersama para pemangku kepentingan," ucap Nadratuzzaman.
Lebih lanjut, Nadratuzzaman menuturkan, kepemimpinan otokratis juga memiliki peran penting. Model ini dibutuhkan dalam kondisi darurat, seperti ketika menyalurkan bantuan bencana yang membutuhkan keputusan cepat dan tegas.
"Dan terakhir ada kepemimpinan karismatik. Model ini mengandalkan integritas dan keteladanan pemimpin untuk membangun kepercayaan publik," jelas Nadratuzzaman.
Menurut Nadratuzzaman, setiap model kepemimpinan memiliki waktu dan konteks penerapannya sesuai dengan situasi yang dihadapi. “Kadang kita perlu inspiratif, kadang tegas, kadang juga memberi ruang partisipasi. Keseimbangan inilah yang membuat BAZNAS mampu menjalankan mandat negara dan menjaga amanah umat,” ujarnya.
Ia juga menekankan, hal yang paling penting dalam kepemimpinan adalah komunikasi. Seorang pemimpin, kata dia, harus bisa meyakinkan dua pihak sekaligus, yakni tim internal di bawahnya serta pihak luar yang menjadi mitra atau pemangku kepentingan.
Dengan penerapan kepemimpinan yang tepat, lanjutnya, BAZNAS dapat memperkuat kinerja dalam menghimpun dan menyalurkan zakat. Karena itu, kombinasi model kepemimpinan menjadi kebutuhan strategis di lingkungan BAZNAS. Hal ini diharapkan berdampak langsung pada pemberdayaan mustahik dan pengentasan kemiskinan.
22/08/2025 | admin
BAZNAS Perkuat Kemitraan CSR untuk Pemberdayaan Masyarakat
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menegaskan besarnya potensi Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia yang diperkirakan mencapai Rp80 triliun. Potensi ini dapat diarahkan untuk memperkuat dana sosial keagamaan (ZIS-DSKL) dalam mendukung program pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan dalam BAZNAS Development Forum yang digelar di Gedung BAZNAS Institute, Jakarta, Selasa (19/8/2025). Hadir dalam kesempatan tersebut, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan, H. Rizaludin Kurniawan, S.Ag., M.Si., CFRM., Deputi I Bidang Pengumpulan, H. M. Arifin Purwakananta, Direktur Pengumpulan Badan, H. Faisal Qosim, serta Direktur Pengumpulan Perorangan, H. Fitriansyah Agus Setiawan.
Dalam sambutannya, Rizaludin Kurniawan menegaskan, BAZNAS hadir bukan sekadar meminta bantuan kepada perusahaan, melainkan menawarkan kemitraan strategis.
“Semangat kita adalah bagaimana BAZNAS bisa menjadi mitra terbaik perusahaan dalam menjalankan CSR. Kita bukan meminta-minta, tapi ingin hadir sebagai mitra bisnis yang memberikan pelayanan, pengalaman, dan perubahan nyata. Dari zakat, infak, sedekah, maupun CSR, orientasi kita adalah membantu perusahaan mencapai target sosialnya sekaligus memberikan dampak nyata bagi mustahik,” ujarnya.
Rizaludin juga menekankan, perusahaan memiliki banyak alasan untuk mempercayakan CSR maupun zakat perusahaannya melalui BAZNAS.
“Perusahaan melihat BAZNAS sebagai lembaga terpercaya, bereputasi, dengan jaringan luas di masyarakat. BAZNAS bisa membantu penetrasi ke konsumen muslim, memfasilitasi promosi, hingga meng-customize program sesuai kebutuhan perusahaan. Bahkan, logo Taat Zakat yang melekat pada produk bisa menjadi nilai tambah bagi brand mereka, sejajar dengan logo halal,” jelasnya.
Sementara itu, Deputi I Bidang Pengumpulan, H. M. Arifin Purwakananta, menegaskan bahwa CSR merupakan peluang yang harus dijemput dengan serius oleh BAZNAS.
“CSR di perusahaan bisa kita pandang sebagai infak atau sedekah perusahaan. Karena itu, BAZNAS siap menjadi mitra terpercaya. Kita tidak sekadar menyalurkan dana, tapi juga punya kekuatan program, jaringan, serta kemampuan sinergi dengan pemerintah dan masyarakat. Inilah yang menjadikan CSR bersama BAZNAS lebih berdaya guna dan berkelanjutan,” tutur Arifin.
Arifin juga mengungkapkan bahwa BAZNAS tengah mengembangkan paradigma “GRID (Green, Resilient, Inclusive, and Durable)” yang akan diluncurkan pada Rakernas mendatang.
“Paradigma GRID akan memperkuat positioning BAZNAS dalam kemitraan CSR. Dengan pendekatan ini, setiap program tidak hanya memberikan manfaat sosial, tetapi juga menjaga keberlanjutan lingkungan dan mendukung pencapaian SDGs,” jelasnya.
Melalui sinergi CSR bersama perusahaan, BAZNAS berharap dana sosial yang besar di Indonesia dapat dikelola secara profesional, transparan, dan berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
21/08/2025 | admin
Dukung Inovasi Anak Bangsa, BAZNAS RI Luncurkan Beasiswa Riset 2025
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI meluncurkan Beasiswa Riset Tahun 2025 sebagai bagian dari upaya mendukung inovasi anak bangsa. Program ini diharapkan menjadi wadah bagi mahasiswa dan peneliti untuk terus berkembang melalui dukungan riset.
Beasiswa Riset merupakan bagian dari program Beasiswa Pendidikan Tinggi yang dimiliki BAZNAS RI. Program ini memiliki beberapa tujuan yaitu, meningkatkan literasi dan inovasi di Indonesia, membantu mahasiswa/i dan peneliti merampungkan penelitiannya, serta meningkatkan sinergi dan kolaborasi dengan pemangku kebijakan.
Program Beasiswa Riset BAZNAS 2025 diselenggarakan di Gedung BAZNAS RI, Jakarta, Selasa (19/08/2025). Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., Kepala BRIN Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc., Ketua Komisi Disabilitas Nasional sekaligus Penanggap I Dr. Dante Rigmalia, M.Pd., Pimpinan Bidang Penyaluran BAZNAS RI Saidah Sakwan, M.A.
Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyampaikan, zakat di Indonesia memiliki potensi besar untuk mendukung pendidikan dan riset. Menurutnya, jika potensi tersebut dapat dimaksimalkan, akan lahir kekuatan besar untuk membiayai riset strategis.
“Kalau ada kekuatan dana yang besar dalam rangka untuk membiayai riset yang besar, insya Allah akan melahirkan ilmuwan-ilmuwan yang besar,” ujar Kiai Noor.
Kiai Noor juga mengungkapkan, masih banyak mahasiswa yang berharap UKT-nya dapat dibantu. Namun, dari ratusan ribu mahasiswa, BAZNAS baru bisa memenuhi kebutuhan 36 ribu mahasiswa. Menurutnya, angka ini masih jauh dari cukup.
“Dari laporan yang kami terima, ada ratusan ribu mahasiswa yang berharap UKT-nya bisa dibayarkan, yang kami penuhi hanya 36 ribu mahasiswa. Ini masih kecil sekali dibandingkan dengan jumlah yang membutuhkan,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan, ide membiayai riset umat Islam sebenarnya sangat mungkin dilakukan, tetapi masih kalah dari negara-negara Barat yang memiliki dana besar untuk penelitian.
“Ide untuk membiayai riset dan sekaligus juga untuk pendidikan bagi umat Islam, sebenarnya kalau kita gali secara mendalam itu akan bisa membiayai riset yang besar. Tapi saat ini, riset-riset besar justru dilakukan negara-negara Barat, karena dana mereka sangat besar,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BRIN Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc., mengapresiasi upaya BAZNAS RI yang mendukung riset nasional melalui program Beasiswa Riset BAZNAS. Katanya, program tersebut juga sejalan dengan program yang dimiliki BRIN.
“Kami sangat mengapresiasi BAZNAS yang sangat perhatian sedemikian besar pada aktivitas riset, khususnya bagi para mahasiswa. Ini sejalan dengan program yang ada di BRIN yaitu program Degree by Research,” katanya.
Sementara itu, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, MA., menuturkan, Beasiswa Riset 2025 juga diarahkan untuk memperkuat peran peneliti muda. Program ini sekaligus menjadi bagian dari pencapaian Asta Cita, terutama poin ke-4 dan ke-6.
“Alhamdulillah kita dapat melanjutkan upaya kita untuk memperkuat peneliti muda di dalam ikhtiar untuk membangun peradaban keilmuwan. Beasiswa ini ditujukan untuk melayani kebutuhan darurat para peneliti muda yaitu mahasiswa tingkat akhir, para peneliti, akademisi, dan praktisi,” ujarnya.
“Sejak tahun 2019, total alumni Beasiswa Riset mencapai 1.104. Kami juga memberikan beasiswa ini kepada Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf (Mazawa) sebagai bentuk keberpihakan BAZNAS terhadap disiplin ilmu yang berkaitan dengan Zakat.” ucap Saidah.
Sejak 2019, terdapat 1.104 penerima Beasiswa Riset dengan fokus di berbagai bidang baik bertema Zakat dan Filantropi Islam, STEM, Kesehatan dan juga disiplin ilmu lain yang dibutuhkan untuk menciptakan kesejahteraan umat. Tahun 2025, BAZNAS menargetkan 230 penerima sarjana, 70 magister, 70 doktoral, serta 15 kelompok riset.
19/08/2025 | admin
Perkuat Ekosistem Zakat, BAZNAS RI Hadirkan ZCorner di Rest Area KM 72
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bersama Rest Area KM 72 meresmikan kembali (relaunching) Co-Creation ZCorner dan Laman Silaturahim, sebagai bagian dari upaya memperkuat ekosistem zakat dan membangun ruang kolaborasi lintas pihak dalam pemberdayaan umat.
Acara yang dihadiri Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., ini juga dirangkaikan dengan penyerahan SK Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Rest Area KM 72A, yang menjadi langkah penting dalam penguatan kelembagaan zakat di kawasan strategis tersebut.
Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyampaikan, kehadiran ZCorner dan Laman Silaturahim di rest area akan membuka akses lebih luas bagi masyarakat dalam menunaikan zakat, infak, dan sedekah, sekaligus memperkuat gerakan pemberdayaan umat.
“BAZNAS RI ingin menghadirkan layanan zakat yang lebih dekat dengan masyarakat. Dengan adanya ZCorner di rest area, para musafir, pelintas jalan tol, hingga masyarakat sekitar bisa lebih mudah menyalurkan zakat dan sedekahnya,” ujar Kiai Noor di Purwakarta, Senin (18/8/2025).
Ia menambahkan, keberadaan Laman Silaturahim juga menjadi simbol kolaborasi lintas agama dan lintas elemen bangsa, sehingga diharapkan mampu memperkuat kerukunan antarumat beragama di Indonesia.
“Di sini kita ingin menunjukkan bahwa zakat bukan hanya instrumen ibadah, tetapi juga sarana membangun persaudaraan, memperkuat silaturahim, dan menghadirkan keberkahan untuk semua,” lanjutnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Pimpinan BAZNAS RI, Deputi II, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf (Dirzawa), Direktur KBP, serta dukungan dari BAZNAS Karawang, Purwakarta, Subang, Kanwil Kemenag, Pemda Purwakarta, hingga para tokoh lintas agama tingkat daerah maupun pusat.
“Dukungan penuh para pihak ini menunjukkan bahwa gerakan zakat tidak bisa berjalan sendiri. Dengan sinergi, insyaAllah ZCorner dan Laman Silaturahim menjadi pusat pemberdayaan umat yang bermanfaat luas,” kata Kiai Noor.
19/08/2025 | admin
Bakti Lanal Lampung, BAZNAS Kirim 100 Paket Sembako dan Persemian Musala
Pesawaran, 19 Agustus 2025 – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Lampung bersama BAZNAS Kabupaten Pesawaran turut berpartisipasi dalam kegiatan Karya Bakti (Karba) TNI Angkatan Laut (LANAL) Lampung, yang dirangkaikan dengan peresmian Musholla di Kampung Warna Sari, Dusun Tegal Arum, Desa Durian, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran.
Dalam kegiatan sosial ini, BAZNAS menyalurkan 100 paket sembako untuk masyarakat yang membutuhkan. Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Waka II BAZNAS Pesawaran, Endang Zaenal Khaidir, didampingi oleh Waka I BAZNAS Pesawaran, Rohim, S.H.I.
Wakil Ketua II BAZNAS Provinsi Lampung Bidang Pendistribusian, Komarunizar, M.Pd.I., menyampaikan bahwa penyaluran bantuan ini merupakan wujud kepedulian dan kehadiran BAZNAS di tengah masyarakat.
“Kehadiran BAZNAS diharapkan dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, khususnya warga yang membutuhkan. Sinergi bersama TNI Angkatan Laut serta berbagai pihak merupakan ikhtiar kami untuk menghadirkan keberkahan dan kebaikan di Provinsi Lampung,” ungkap Komarunizar.
Acara yang berlangsung pada Selasa (19/8) pukul 10.00 WIB tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tokoh daerah, di antaranya:
Perwakilan Danlanal dan Brigif
Perwakilan Kapolres Pesawaran
Ir. Zainal Abidin, M.T., Staf Ahli Gubernur Lampung Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan
Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung dan Kabupaten Pesawaran
Kepala BKKBN Provinsi Lampung dan Kabupaten Pesawaran
Perwakilan Bank Woori Saudara (BWS)
Pimpinan BAZNAS Pesawaran, Rohim, S.H.I. (Waka I) dan Endang Zaenal Khaidir (Waka II)
Camat Padang Cermin
Kepala Desa Durian
BAZNAS Provinsi Lampung berharap melalui kegiatan kolaboratif ini, kebermanfaatan zakat, infak, dan sedekah dapat semakin dirasakan oleh masyarakat luas, khususnya di wilayah pesisir Kabupaten Pesawaran.
19/08/2025 | admin
BAZNAS RI Sukses Kembangkan Usaha Pastry UMKM Binaan hingga Raup Rp30 Juta Per Bulan
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melalui Program BAZNAS Microfinance Desa (BMD) kembali menghadirkan kemerdekaan baru bagi para mustahik. Salah satunya dirasakan oleh Neneng, penerima manfaat yang sukses mengembangkan usaha pastry hingga meraup omzet Rp30 juta per bulan.
Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, M.A., mengapresiasi sekaligus merasa bangga atas keberhasilan mustahik. Ia mengatakan, keberhasilan mustahik binaan menjadi bukti zakat dapat mengubah penerimanya menjadi lebih mandiri dan merdeka dari keterbatasan.
"Di bulan Kemerdekaan Republik Indonesia ini, bagi BAZNAS, kemerdekaan sejati mustahik adalah salah satu tujuan kami. Di mana mereka bisa bangkit dari keterbatasan, berdiri di atas kakinya sendiri, mampu menghidupi keluarganya dengan layak, bahkan mampu memberi manfaat kepada orang lain. Inilah makna mustahik merdeka yang terus kami dorong melalui berbagai program pemberdayaan, salah satunya BAZNAS Microfinance Desa,” kata Saidah dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (19/8/2025).
Ia menambahkan, keberhasilan para mustahik penerima manfaat adalah bukti bahwa zakat yang dikelola dengan baik dapat melahirkan kemandirian baru. "Inilah wujud zakat yang mensejahterakan. Dari zakat yang ditunaikan muzaki, lahirlah kemandirian baru bagi mustahik. Mereka merdeka, bukan hanya secara ekonomi, tetapi juga secara martabat," jelasnya.
Saidah menegaskan, BAZNAS akan terus memperluas cakupan program BMD agar semakin banyak masyarakat merasakan manfaat. Ia berharap, keberhasilan Neneng dapat menjadi inspirasi bagi mustahik lain untuk meraih kemandirian dan melahirkan ruang kemerdekaan.
Sementara itu, Penerima Manfaat Program BMD Matraman Jakarta, Neneng, menyampaikan rasa syukur untuk semua dukungan BAZNAS. Ia mengungkapkan, usaha pastry miliknya yang dinamainya Dapoer Keitha mulai dirintis pada tahun 2024, berawal dari keterlibatan dalam program Iftar Ramadan BAZNAS.
“Saat itu saya bingung, ingin usaha tapi tidak punya modal, sementara saya harus bertahan hidup bersama tiga anak yang masih sekolah. Alhamdulillah, Allah mempertemukan saya dengan BAZNAS. Dari modal yang diberikan BAZNAS, usaha ini perlahan terus berkembang,” kata Neneng.
Kini, usaha pastry Dapoer Keitha yang dikelolanya mampu memproduksi 100 hingga 150 pieces per hari, dengan omzet mencapai Rp750 ribu hingga Rp1 juta per hari. Produk yang dipasarkan beragam, mulai dari cromboloni, croffle, croissant, brownies, hingga soft cake dengan berbagai topping.
“Dulu saya hanya memiliki etalase kotak kecil dan satu oven. Alhamdulillah, berkat bantuan BAZNAS, saya bisa membeli beberapa peralatan untuk membuat pastry, sehingga produksi meningkat dan pendapatan pun lebih besar,” ucapnya.
Selain produksi harian, Neneng juga mengoptimalkan pemasaran melalui media sosial dengan beragam promo untuk menjangkau konsumen lebih luas. Ia berharap usahanya dapat terus berkembang dan membuka cabang di berbagai wilayah.
“Ada satu mimpi besar yang ingin saya capai, yaitu memiliki mini kafe. Dari mini kafe itu insya Allah bisa berkembang menjadi kafe yang lebih besar, tempat di mana orang bisa menikmati pastry buatan Dapoer Keitha dengan minuman dan makanan lainnya,” tutur Neneng.
Neneng juga menyampaikan terima kasih kepada para muzaki yang telah menyalurkan zakatnya melalui BAZNAS. “Berkat bantuan BAZNAS, usaha pastry saya semakin berkembang. Semoga BAZNAS bisa terus memberi manfaat, mendampingi, dan membantu masyarakat yang membutuhkan,” ucapnya.
19/08/2025 | admin
Sambut Hari Kemerdekaan, PNM dan BAZNAS Salurkan 6 Ambulans Gratis untuk Masyarakat
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menyalurkan enam unit Ambulans Madani Gratis (AMBUMANIS) di enam wilayah Indonesia yakni Garut, Mataram, Makassar, Aceh, Banyuwangi, dan Serang. Langkah ini menjadi wujud nyata PNM dalam menghadirkan akses kesehatan yang lebih merata bagi masyarakat prasejahtera.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2025, masih ada sekitar 23,85 juta penduduk Indonesia yang masuk kategori prasejahtera. Kelompok masyarakat ini kerap menghadapi keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan, terutama di wilayah terpencil. Kehadiran Ambulans Madani Gratis (AMBUMANIS) dari PNM diharapkan dapat membantu kebutuhan darurat kesehatan sekaligus memperkuat upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan perusahaan dalam melayani masyarakat.
“Secara simbolik pagi ini insya allah kami serahkan sebagian dari zakat, infak dan sedekah keluarga besar PNM serta sebagian dari dana kebajikan yang kami kelola dari pembiayaan syariah di PNM,” ujar Arief.
“Outstanding pembiayaan PNM per hari ini 52 triliun rupiah, alhamdulillah 74% berbasis syariah. Mohon doa dan dukungannya terus insya allah niat dan aktivitas kita yang semua ditujukan untuk kemaslahatan dan menebar rahmatan lilalamin, diridai, dilindungi dan dipermudah oleh Allah SWT,” tambah Arief.
Ketua BAZNAS RI, Noor Achmad, mengapresiasi langkah PNM yang telah menunjukkan kepedulian sosial secara nyata.
“Zakatnya PNM selama ini melalui BAZNAS memiliki makna tersendiri karena kita diberi ambulans pada saat Upacara Kemerdekaan Republik Indonesia, artinya kita insya allah bersama PNM akan terus mengabdi membantu negeri ini, membantu Asta Cita-nya Bapak Presiden Republik Indonesia dalam rangka ikut mensejahterakan masyarakat Indonesia,” ungkap Noor.
Dengan semangat Kolaborasi Melayani Negeri, PNM akan senantiasa menghadirkan langkah-langkah nyata yang bukan hanya menumbuhkan ekonomi, tetapi juga menguatkan kepedulian sosial. Bersama mitra dan masyarakat, PNM percaya bahwa kebermanfaatan akan terus bergulir, membawa harapan dan kehidupan yang lebih baik bagi seluruh rakyat Indonesia.
Mengusung hastag #PNMuntukUMKM dan #PNMPemberdayaanUMKM Program ini merupakan kelanjutan dari inisiatif serupa tahun lalu bertajuk #CariTauLangkahBaru demi memperluas dampak dan membina nasabah unggulan agar semakin berkembang.
19/08/2025 | admin
Momentum HUT ke-80 RI, PNM Salurkan Bantuan Ambulans melalui BAZNAS RI
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menerima penyaluran Dana Kebajikan berupa enam unit mobil ambulans senilai Rp2.270.670 dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Bantuan ini ditujukan untuk meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.
Enam mobil ambulans tersebut akan disalurkan ke sejumlah wilayah, yakni Aceh, Serang, Mataram, Garut, Banyuwangi, dan Makassar.
Penyerahan dilakukan di Jakarta, Minggu (17/8/2025), bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, yang dihadiri Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, M.A., Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan, Rizaludin Kurniawan M.Si., Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi, Komisaris Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Dradjad Hari Wibowo serta jajaran pejabat lainnya.
Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyampaikan apresiasi atas kontribusi PNM yang dinilai konsisten menyalurkan dana kebajikannya melalui BAZNAS. Menurutnya, kerja sama ini memberi dampak nyata bagi masyarakat, khususnya dalam pemenuhan layanan dasar kesehatan.
“Alhamdulillah, hari ini kita baru saja menerima bantuan enam unit ambulans dari PNM untuk membantu masyarakat. Ini bukan kali pertama, melainkan sudah beberapa kali PNM menyalurkan zakat dan DSKL melalui BAZNAS RI,” ujar Kiai Noor.
Ia menambahkan, penyaluran kali ini terasa istimewa karena dilakukan bertepatan dengan momentum peringatan kemerdekaan Indonesia. “Penyerahan ini punya makna tersendiri karena dilakukan bersamaan dengan upacara kemerdekaan Republik Indonesia. Artinya, insya Allah bersama PNM kita akan terus bersemangat membantu negeri ini, mendukung Program Astacita yang menjadi cita-cita Bapak Presiden Prabowo dalam menyejahterakan masyarakat,” ucapnya.
Lebih lanjut, Kiai Noor berharap sinergi antara kedua lembaga dapat terus berkembang. “Harapannya tentu saja PNM akan terus maju dan menjadi yang terbesar dalam pembiayaan, sementara BAZNAS dapat terus bekerja sama dalam memberikan bantuan kepada masyarakat mustahik,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT PNM, Arief Mulyadi menegaskan, penyaluran bantuan tersebut merupakan bagian dari komitmen PNM untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Ini merupakan bagian dari reaktualisasi. Semakin banyak ZIS dan DSKL yang disalurkan, insyaallah berkahnya semakin besar,” kata Arief.
Menurut Arief, kontribusi sosial PNM bersama BAZNAS bukan hal baru bagi PNM. “Sejak awal, PNM melalui Baitul Mal Madani sebagai Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang dibentuk BAZNAS, telah aktif menyalurkan dana sosial keagamaan. Kami memandang kemitraan ini penting karena langsung menyentuh kebutuhan masyarakat, salah satunya melalui penyediaan ambulans,” ujarnya.
Ia menegaskan, penyerahan bantuan ini menjadi bukti komitmen PNM tidak hanya dalam pemberdayaan usaha mikro melalui pembiayaan, tetapi juga dalam mendukung sektor kesehatan.
“Kami percaya layanan kesehatan adalah fondasi penting bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, sehingga kami berharap program ini memberikan manfaat luas bagi masyarakat,” ucapnya.
Turut hadir, Deputi I BAZNAS RI Bidang Pengumpulan, Mohamad Arifin Purwakananta, Direktur Pengumpulan Badan BAZNAS RI Faisal Qosim, Kepala Divisi Zakat Perusahaan Argo Sayoto, Komisaris PT PNM Nurhaida, Direktur Operasional PT PNM Sunar Basuki, Direktur Bisnis PT PNM Kindaris, Direktur Digital dan Teknologi Informasi PT PNM Yusron Avivi, Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko PT PNM Sahat Pangabahan Pangaribuan, Direktur Human Capital dan Kepatuhan PT PNM Henry Yunus Kamang Pangemanan, para EVP Executive President PT PNM, Kepala Unit Usaha Syariah PT PNM Tunas Haryanto serta Tim Dana Kebajikan Fevin Andryanto.
19/08/2025 | admin
BAZNAS RI Bersama Le Minerale Salurkan 224.000 Liter Air Bersih untuk Warga Gaza
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bekerja sama dengan Le Minerale, merek air minum dalam kemasan (AMDK) asli Indonesia, menyalurkan bantuan kemanusiaan sebesar 224.000 liter atau setara 28 tangki air bersih untuk masyarakat Gaza, Palestina.
Bantuan tersebut didistribusikan di empat titik wilayah Distrik Syeikh Radwan, Jabaliya City, North Gaza, dengan penerima manfaat sebanyak 14.000 jiwa atau 2.800 kepala keluarga.
Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., mengatakan, bantuan ini merupakan kepedulian masyarakat Indonesia terhadap warga Palestina. Apalagi, air bersih menjadi kebutuhan yang sangat mendesak bagi warga Gaza, terutama di tengah krisis kemanusiaan yang masih berlangsung.
Menurut Kiai Noor, aksi kemanusiaan ini tidak sekadar distribusi logistik, tetapi juga simbol kehadiran dan kepedulian bangsa Indonesia terhadap rakyat Palestina. Oleh karenanya, dalam rangka mewakili Indonesia untuk mendukung Palestina, BAZNAS menggaet produk yang juga telah terverifikasi sebagai produk Indonesia dan tidak memiliki afiliasi asing.
“Ini adalah murni perjuangan, oleh karenanya memilih mitra yang 100 persen tidak terafiliasi sangatlah penting. Kami memilih Le Minerale karena merupakan merek asli Indonesia yang konsisten mendukung perjuangan rakyat Palestina,” ujar Kiai Noor dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (12/8/2025).
Situasi yang terjadi di Gaza saat ini membuat warga semakin sulit mendapatkan air bersih.
“Air bersih ini sangat penting bagi warga Gaza, mengingat mereka kesulitan mengaksesnya akibat kerusakan jaringan pipa, terbatasnya pasokan, dan blokade yang menghambat masuknya bantuan,” ucap Kiai Noor.
Kiai Noor mengatakan, pendistribusian air bersih dilakukan tepat sasaran di tengah kondisi keamanan yang dinamis, mengingat BAZNAS bekerja sama dengan lembaga profesional di bidangnya.
“Melalui kerja sama BAZNAS dan Le Minerale, diharapkan distribusi 224.000 liter air ini dapat mengurangi penderitaan dan membantu pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat Gaza,” ucapnya.
Sementara itu, Marketing Director Le Minerale, Febri Satria Hutama menyampaikan, "Bagi Le Minerale sebagai merek air mineral asli milik Indonesia, membantu Palestina bukan sekadar aksi sesaat, tapi komitmen yang kami jalankan secara rutin sejak beberapa tahun terakhir. Bahkan, Le Minerale merupakan brand yang pertama kali secara terbuka mendukung pernyataan pemerintah untuk bersama Palestina di tahun 2023. Tahun ini, program sedekah botol bekas bersama BAZNAS berhasil menghimpun Rp250 juta untuk saudara-saudara kita di Gaza. Kami juga berterima kasih sudah dipercaya oleh BAZNAS, untuk bersama-sama meringankan sedikit penderitaan masyarakat Gaza."
14/08/2025 | admin
Kurangi Kemiskinan, BAZNAS Lampung Terapkan Metode Pemberdayaan
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Lampung, sebagai Lembaga Pemerintah Non Struktural yang bertugas mengelola zakat, infak dan sedekah, telah merancang strategi pemberdayaan masyarakat berbasis zakat yang holistik dengan menggabungkan pendekatan ekonomi, sosial, dan kesehatan.
Karena itu, program-program BAZNAS dirancang untuk memberdayakan mustahik (penerima zakat) secara berkelanjutan, dengan fokus pada peningkatan kapasitas, akses sumber daya, dan ketahanan masyarakat dengan harapan bisa mengurangi kemiskinan di Lampung. Karena itu, BAZNAS Lampung menawarkan upaya pengentasan kemiskinan dengan metode pemberdayaan.
Demikian dikatakan Wakil Ketua I BAZNAS Provinsi Lampung Asep Abdul Basit, S.H.I., mewakili Ketua BAZNAS Lampung Dr. H. Iskandar Zulkarnain, M.H., saat dimintai keterangan tentang program BAZNAS, Selasa (12/8/2025).
Asep mengatakan, program pengentasan kemiskinan yang BAZNAS lakukan dengan mengelola dana ZIS untuk membantu bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi para mustahik. “Rancangan program-program BAZNAS untuk memberdayakan mustahik secara berkelanjutan. Yakni melalui peningkatan kapasitas, akses sumber daya, dan ketahanan masyarakat,” kata Asep.
Lebih lanjut Asep mengatakan, BAZNAS mengedepankan prinsip pemberdayaan bukan hanya sebatas memberi bantuan. Dengan pemberdayaan, selain sebagai objek penerima bantuan, mustahik juga menjadi subjek dalam pembangunan ekonomi.
Oleh karena itu, kata Asep, untuk mewujudkan program pemberdayaan, BAZNAS memandang perlu melakukan kolaborasi. Menurutnya, perlu kolaborasi yang baik antara pemerintah, lembaga, badan usaha, untuk menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat. Keberadaan pemerintah sangat penting untuk memperluas penerapan program pemberdayaan BAZNAS. “Program yang Baznas rancang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas individu dan komunitas agar dapat mandiri secara ekonomi,” kata Asep.
Ke depan kata Asep, untuk pengembangan program distribusi zakat, BAZNAS akan menyasar ke daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar). Sebab menurutnya, masyarakat di daerah 3T mengalami kesulitan mendapatkan akses sumber daya dan layanan dasar. “Dengan memperluas jangkauan program, BAZNAS dapat memberikan manfaat yang lebih luas dan membantu mengurangi kesenjangan ekonomi,” tambah Asep.
Asep juga menerangkan beberapa program utama BAZNAS Lampung yaitu;
Program Desa BAZNAS
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui usaha produktif, salah satunya peternakan kambing. BAZNAS telah memberikan bantuan ternak kambing dan sarana pendukung kepada mustahik, yang kemudian akan diinfakkan sebagian hasilnya ke mustahik lain setelah periode tertentu.
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
BAZNAS Lampung mendukung program-program pemberdayaan ekonomi masyarakat, termasuk program “Desaku Maju”.
Pendidikan dan Pelatihan
BAZNAS memberikan bantuan beasiswa pendidikan bagi keluarga miskin dan pelatihan untuk amil zakat.
Kesehatan
BAZNAS turut berperan dalam mengatasi stunting dan menyalurkan bantuan alat kesehatan.
Bedah Rumah
BAZNAS Lampung menyalurkan bantuan bedah rumah untuk masyarakat yang membutuhkan.
Bantuan Modal Usaha
BAZNAS juga memberikan bantuan modal usaha bagi UMKM.
Pengentasan Kemiskinan
Secara keseluruhan, program-program BAZNAS Lampung berfokus pada pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Lampung.
Asep menambahkan, walaupun pemberdayaan mustahik dengan dana zakat lebih baik, pendistribusian zakat dengan bagi-bagi pun masih tetap diperlukan. Sebab, mustahik ini terbagi dua, satu bagian berupa mustahik yang masih produktif yang bisa diberdayakan. Kedua, mustahik yang sudah udzur sehingga sudah tidak bisa diberdayakan seperti lansia dan penyandang disabilitas.
“Baznas Lampung aktif mendistribusikan, bukan hanya menunggu mustahik datang ke kantor. Hal ini sesuai dengan firman Allah yang menyebutkan bahwa mustahik ini terbagi dua juga. Satu, mustahik yang berani meminta (Sail) dan yang kedua, mustahik yang tidak meminta (Mahrum). Sehingga selain harus punya data muzakki, Baznas pun harus punya data valid mustahik. Hal ini bisa berkolaborasi dengan pemerintah, karena pemerintah punya data ini,” tutup Asep.
12/08/2025 | admin
BAZNAS Indonesia Mendistribusikan Bantuan Makanan Kepada Masyarakat Palestina dengan 50 Truk
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Republik Indonesia bekerjasama dengan Bayt Zakat Wa As-Shadaqat Mesir telah mengirimkan 50 truk bantuan pangan berisi tepung senilai 1 juta dolar AS atau sekitar Rp16 miliar untuk masyarakat Palestina. Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menjelaskan bahwa bantuan tersebut disalurkan berdasarkan koordinasi dengan pemerintah Mesir yang menegaskan bahwa kebutuhan utama saat ini bagi warga Palestina adalah bahan pokok seperti tepung. Penyaluran dilakukan sesuai prosedur resmi yang telah ditetapkan oleh otoritas Mesir, termasuk penggunaan pintu Rafah sebagai jalur masuk bagi bantuan. "Mulai bulan ini, prioritas utama bantuan adalah tepung dan bahan makanan pokok, sesuai dengan arahan pemerintah Mesir," ungkap Kiai Noor dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (9/8/2025). Ia menambahkan bahwa tepung dipilih karena dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan penting seperti roti dan pita bread, yang merupakan konsumsi utama masyarakat Palestina. Bayt Zakat Wa As-Shadaqat Mesir, sebagai lembaga zakat resmi negara di bawah naungan Grand Syekh Al Azhar, dipercaya sebagai mitra strategis untuk memastikan bantuan tepat sasaran. Seluruh tahapan penyaluran mengikuti prinsip 3A BAZNAS: Aman Syar'i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI. Kiai Noor mengapresiasi partisipasi masyarakat Indonesia yang telah menyumbangkan zakat, infak, dan sedekah melalui BAZNAS. Ia juga mengajak semua lapisan masyarakat untuk terus memberikan dukungan terbaik bagi warga Palestina melalui kanal resmi BAZNAS. "Dukungan ini adalah nyata bahwa jarak tidak dapat menghalangi rasa persaudaraan," ujarnya. BAZNAS Rokan Hulu juga turut berperan dengan mendorong gerakan donasi kemanusiaan bagi Palestina di wilayah Rokan Hulu. Melalui program penggalangan zakat, infak, dan sedekah, BAZNAS Rokan Hulu mengajak masyarakat setempat untuk bersatu membantu saudara-saudara di Palestina. Dana yang terkumpul akan dihimpun bersama BAZNAS RI untuk disalurkan melalui jalur resmi yang aman dan terkoordinasi. Kiai Noor menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan situasi di Palestina dan siap menyalurkan bantuan lanjutan sesuai kebutuhan. "Ini adalah amanah dari masyarakat Indonesia. Semoga bantuan ini dapat memberikan kekuatan bagi saudara-saudara kita di Palestina dalam menghadapi masa sulit," demikian disampaikannya.
09/08/2025 | Markom Baznas Rohul
Penyaluran ZIS Harus Didukung Data yang Baik Agar Tidak Salah Sasaran
Dosen Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung Dr. KH. Ikhwani, Lc, MA mengatakan, pengelolaan ZIS yang baik akan berdampak kepada ekonomi masyarakat. Karena itu, lembaga yang mengelola zakat seperti Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sebagai lembaga Pemerintah non struktural, mustinya mempunyai data yang falid agar tidak salah sasaran dalam distribusi dana ZIS.
Hal itu disampaikan oleh KH. Ikhwani, Selasa (12/8/2025), mendorong kinerja BAZNAS agar dalam pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah (ZIS) tepat sasaran dan mempunyai manfaat bagi masyarakat.
KH. Ikhwani yang juga tim fatwa MUI Lampung ini menjelaskan, distribusi zakat sudah jelas ada delapan asnaf, kecuali budak yang saat ini tidak ada lagi.
Menurut KH. Ikhwani, yang perlu menjadi perhatian pengelola ZIS, bahwa ada fakir miskin yang bisa diberdayakan dan ada juga yang tidak bisa diberdayakan. Fakir miskin yang tidak bisa diberdayakan seperti faktor usia yang sudah tua, tidak mungkin bisa diberdayakan untuk peningkatan ekonomi atau usaha. Juga fakir miskin disabilitas, mereka harus diberi dana zakat secara tunai.
Kemudian, ada fakir miskin yang masih produktif dan bisa diberdayakan, maka mereka perlu dibantu modal, alat usaha dan pelatihan atau bimbingan juga perlu diberi dana tunai agar bisa menjalankan usahanya. “Jadi bagi fakir miskin yang produktif selain diberi modal, alat dan pelatihan, mereka juga masih perlu diberi bantuan tunai agar dapat menjalankan usahanya dan bisa menjadi muzaki,’ ujar KH. Ikhwani, alumni Al Azhar Mesir ini.
Oleh karena itu, lanjut KH. Ikhwani, agar penyaluran ZIS yang dikelola BAZNAS tidak salah sasaran perlu didukung data yang baik. Jangan seperti bansos, dimana bantuan pemerintah untuk orang miskin banyak salah sasaran di lapangan. Orang yang sudah dianggap mampu masih menerima, karena dia kerabat pamong sehingga dapat bantuan bansos. Begitu juga BAZNAS, bagi masyarakat yang sudah dapat bantuan, harus dievaluasi apakah ada perubahan atau tidak. Kebanyakan hanya membantu saja, tanpa ada pembinaan dan evaluasi, sehingga sulit diketahui manfaat masyarakat yang sudah dibantu.
“Agar mempermudah sasaran pemanfaatan dana ZIS bisa dikelompokkan ke dalam lima bidang yaitu, kesehatan, pendidikan, dakwah, yatim piatu dan orang miskin yang berkebutuhan khusus atau cacat tubuh,” ujar KH. Ikhwani.
Ikhwani juga mendukung jika ada pimpinan yang mendorong pegawainya dan masyarakat sadar zakat. Karena itu, bagian tugas dari seorang pemimpin yang mengajak rakyatnya beramal. Tentunya, jika ada kebijakan terkait ZIS maka tetap harus memperhatikan kemampuan pegawai atau dalam agama disebut sudah sampai nisab.
Selain itu, KH. Ikhwani juga mendorong lembaga pengelola ZIS seperti Baznas terus melakukan pemberdayaan masyarakat, melalui pendidikan, kesehatan, pertanian dan perekonomian. Selain itu, ia juga menyarankan agar membuat program pelatihan bagi generasi muda, agar mereka mempunyai keterampilan menghadapi dunia kerja. Sehingga BAZNAS ikut membantu mengurangi pengangguran di negeri ini.
13/08/2025 | admin
BAZNAS Harus Banyak Berkolaborasi Dalam Pengelolaan Dana Zakat
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sebagai lembaga Pemerintah non struktural, hendaknya meningkatkan program pemberdayaan dan meningkatkan kolaborasi dengan pemerintah, lembaga pendidikan, Badan Usaha milik pemerintah dan lain-lain.
Program pemberdayaan dengan memperbanyak kolaborasi sangat penting agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat dan tidak sekadar bagi-bagi uang.
Pandangan itu disampaikan oleh mubalig Ustad Maulana Isnain, Lc., M.A., Selasa (12/8/2025), mendorong peran BAZNAS dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Menurut Ustad Maulana, strategi pemberdayaan masyarakat untuk pengentasan kemiskinan yang dilakukan BAZNAS dengan mengelola dana ZIS untuk urusan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi para mustahik dinilai sudah tepat dan harus ditingkatkan. Seperti meningkatkan kolaborasi dengan perguruan tinggi, lembaga pendidikan, pesantren dengan pemberian beasiswa. Dengan Badan Usaha Negara dan Daerah untuk peningkatan ekonomi. Dengan pemerintah daerah, terkait ekonomi, pertanian, peternakan dan lain-lain.
Selain strategi dalam pengelolaan dana zakat, Ustad Maulana juga menyampaikan, bahwa yang paling penting pengurus BAZNAS adalah amanah dan trasparan dalam pengelolaan zakat yang dikumpulkan dari Muzaki.
Ustad Maulana menekankan pentingnya strategi pengelolaan dana ZIS, karena selama ini cenderung bagi-bagi tidak pemberdayaan dan kolaborasi. “Selama ini kita lihat, baik lembaga maupun individu memberi bantuan orang miskin, hanya bagi-bagi amplop kepada fakir miskin atau anak yatim. Namun uang yang dibagi-bagi itu habis begitu saja dimakan,” kata Ustad Maulana.
“Jadi, kalau kita ingin mengentaskan kemiskinan, datangi mereka apa yang dibutuhkan, alat usaha, modal kerja. Tidak perlu melihat kuantitas, mengundang ratusan orang lalu bagi-bagi amplop,” tambah Ustad Maulana.
Dengan memberikan alat kerja, modal kerja atau usaha, maka mereka (fakir miskin) akan berubah, bahkan bisa memperkerjakan orang lain. Sehingga status faqir, miskin akan berubah menjadi Muzaki.
Begitu juga anak yatim yang miskin, lanjut Ustad Maulana, tidak cukup hanya dengan memberi bantuan. Tapi, datangi mereka, bawa anaknya ke lembaga pendidikan dan biaya pendidikan ditanggung BAZNAS.
Disinggung tentang kebijakan pemerintah yang mengajak ASN berzakat, Ustad Maulana sangat setuju. “Itulah gunanya Gubernur, kepala daerah yang mengerti agama, melalui tandatangannya dia bisa mengajak ASN beribadah, beramal dan mendorong ASN sadar zakat,” ujar Ustad Maulana.
Kemudian Ustad Maulana menekankan pentingnya transparansi pengelolaan dana zakat. Bagi lembaga yang mengelola dana zakat seperti BAZNAS jangan segan-segan mempublish program-programnya baik di sosial media atau media. Gunanya apa? Ustad Maulana menerangkan agar menambah kepercayaan publik.
“Jadi program-program pemberdayaan yang sudah berjalan dan mempunyai dampak positif ekonomi masyarakat, pendidikan, kesehatan dan lain-lainnya perlu dipublish agar masyarakat tahu dan menjadi syiar. Perlu dipublish terkait dana yang terhimpun, terus penyalurannya agar publik tahu dan menambah kepercayaan Muzaki,” tambah Ustad Maulana.
12/08/2025 | admin

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
Info Rekening Zakat